MENGUBAH WACANA MENUJU PERGERAKAN

"Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia."
Atau Berikan Aku 10 Pemuda maka akan kuguncang dunia”

Begitulah kutipan beberapa kalimat juang Sukarno yang dulunya dapat mengobarkan semangat juang Pemuda untuk membangkitkan sebuah harapan menjadi bangsa yang merdeka lahir batin, sebuah harapan memimpin bangsa dengan segala permasalahannya. Ketika deretan aksara kata ini hadir, sungguh sebenarnya bukanlah sesuatu yang indah, bukanlah sebuah maha karya yang mampu merubah dunia, akan tetapi merupakan titik tolak dalam mengubah sebuah wacana menuju pergerakan yang sebenarnya.
Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikkan dengan perubahan, peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekuasaan sangat memberikan andil yang besar bagi kemajuan bangsa.
Dalam pepatah bahasa Arab dinyatakan “ Inna fi yadis syubbani amral ummah, wa fi iqdaamihaa hayaatuha “ yang artinya “ Sesungguhnya di tangan pemuda urusan suatu umat, dan di dalam kemajuan generasi muda terletak kehidupan suatu umat “. Dari bait-bait syair di atas dapat dilihat bahwa pemuda memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa.
Namun disisi lain, semua itu hanya dianggap sebuah wacana yang tidak dapat terealisasi di masa sekarang. Degradasi moral yang terjadi pada kawula muda telah mencapai titik mengkhawatirkan. Terjadinya pelanggaran norma-norma sosial yang dilakukan oleh para muda-mudi merupakan masalah terpenting bangsa ini dalam rangka perbaikan sumber daya manusianya. Karena, ketika sebuah etika sosial masyarakat tidak diindahkan lagi oleh kaum muda, maka laju lokomotif perbaikan bangsa dan negara akan mengalami hambatan.
Dari dua juta pecandu narkoba dan obat-obat berbahaya (narkoba), 90 persen adalah generasi muda, termasuk 25.000 mahasiswa. Karena itu, narkoba menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup bangsa. Sedangkan 700 siswa sisanya ditindak dengan pembinaan agar jera, dan tidak mempengaruhi teman lain yang belum terkena sebagai pengguna narkoba.
Disisi lain, merebaknya pemberitaan peredaran video porno melalui internet, dengan pelaku mirip artis juga mewakili atas menurunnya moral generasi muda indonesia. Perkembangan teknologi yang sangat pesat dan semakin canggih, akan memberikan banyak kemudahan dan memfasilitasi mereka dalam mengakses hal-hal yang menciptakan suasana yang serba bebas. Hal-hal yang dahulu di anggap tabu dan masih terbatas pada kalangan tertentu, kini seakan sudah menjadi konsumsi publik yang dapat diakses di mana saja.
Melalui momentum hari Komite Nasional Pemuda Indonesia dan sesuai keputusan UU No. 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan yang melahirkan implikasi-implikasi terhadap keberadaan dan posisi KNPI sebagai wadah tunggal organisasi kepemudaan yang ada di tanah air, KNPI diharapkan tetap merangkul seluruh elemen pemuda dan menghidupkan kembali roh kebangkitan generasi muda itu sesuai dengan visinya mengubah wacana menuju pergerakan yang lebih baik.
Eksistensi KNPI yang selalu mendapatkan sorotan karena peranannya sebagai laboratorium kader yang menjadi sumber dan lahirnya tokoh kepemudaan yang berpemahaman nasionalis level lokal bahkan nasional, tetap memperoleh tantangan untuk selalu melakukan pergerakan. Sebagai wadah penghimpun organisasi kepemudaan(OKP), KNIP harus bisa menjalankan perannya dalam merespon secara kritis berbagai fenomena sosial politik kenegaraan. Degradasi moral yang terjadi dikalangan pemuda saat ini merupakan hal yang sangat urgen, dengan cara bertahap dan berkesinambungan hal ini diharapkan dapat meningkatkan pembangun bangsa yang kuat melalui kader kepemudaan yang tangguh.

0 komentar:

Posting Komentar